Kamis, 19 April 2012

pengendalian dbd

Pengertian DBD
DBD merupakan penyakit infeksi yang dapat berakibat fatal dalam waktu yang relative singkat.  Penyakit ini tergolong “susah dibedakan” dari penyakit demam berdarah yang lainnya. Penyakit ini dapat menyerang semua umur, baik anak-anak maupun orang dewasa.  Penyebabnya adalah virus dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus yang masuk ke dalam tubuh manusia lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina. DBD tidak menular melalui kontak manusia secara langsung, tetapi dapat ditularkan melalui nyamuk.  Nyamuk Aedes Aegypti betine menyimpan virus dengue pada telurnya, selanjutnya akan menularkan virus ini ke manusia lewat gigitan.  Sekali menggigit, nyamuk ini akan berulang menggigit orang lain sehingga dengan mudah darah seseorang yang mengandung virus dengue dapat cepat dipindahkan ke orang lain, yang palingdekat tentulah orang yang tinggal dalam satu rumah. Namun, virus dengue yang sudah masuk ke dalam tubuh seseorang, tidak selalu dapat menimbulkan infeksi, jika orang itu mempunyai daya tahan tubuh yang kuat sehingga dengan sendirinya virus ini akan dilawan oleh tubuh.
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk Aedes albopictus. Virus Dengue termasuk genus Flavivirus, famili Flaviviridae, yang dibedakan menjadi 4 serotipe yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4. Keempat serotipe virus ini terdapat di Indonesia dan dilaporkan bahwa serotipe virus DEN 3 sering menimbulkan wabah, sedang di Thailand penyebab wabah yang dominan adalah virus DEN 2 (Syahrurahman A et al., 1995).
Penyakit ini ditunjukkan dengan adanya demam secara tiba- tiba 2-7 hari, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam merah terang, petechie dan biasanya muncul dulu pada bagian bawah badan menyebar hingga menyelimuti.
Dengue adalah penyakit virus didaerah tropis yang ditularkan oleh nyamuk dan ditandai dengan demam, nyeri kepala, nyeri pada tungkai, dan ruam (Brooker, 2001).Demam dengue/dengue fever adalah penyakit yang terutama pada anak, remaja, atau orang dewasa, dengan tanda-tanda klinis demam, nyeri otot, atau sendi yang disertai leukopenia, dengan/tanpa ruam (rash) dan limfadenophati, demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakkan bola mata, rasa menyecap yang terganggu, trombositopenia ringan, dan bintik-bintik perdarahan (ptekie) spontan. 
  Cara Pemberantasan Demam    Berdarah.           
            Fogging merupakan salah satu bentuk upaya untuk dapat memutus rantai penularan penyakit DHF, dengan adanya pelaksanaan fogging diharapkan jumlah penderita Demam Berdarah DHF dapat berkurang. Sebelum pelaksanaan fogging pada masyarakat telah diumumkan agar menutup makanannya dan tidak berada di dalam rumah ketika dilakukan fogging termasuk orang yang sakit harus diajak ke luar rumah dahulu, selain itu semua ternak juga harus berada di luar. Namun demikian untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan maka dalam pelaksanaannya fogging dilakukan oleh 2 orang operator. Operator I (pendamping) bertugas membuka pintu, masuk rumah dan memeriksa semua ruangan yang ada untuk memastikan bahwa tidak ada orang dalam rumah termasuk bayi, anak-anak maupun orang tua dan orang    yang sedang terbaring sakit, selain itu ternak-ternak sudah harus dikeluarkan serta semua            makanan harus sudah ditutup. Setelah siap operator pendamping ke luar dan operator II (Operator swing Fog) memasuki rumah dan melakukan fogging pada semua ruangan dengan cara berjalan mundur. Setelah selesai operator pendamping baru menutup pintu. Rumah yang telah di fogging ini harus dibiarkan tertutup selama kurang lebih satu jam dengan harapan nyamuk-nyamuk yang berada dalam rumah dapat terbunuh semua, dengan cara ini nyamuk- nyamuk akan terbunuh karena malathion bekerja secara “knoc donw”. Setelah itu fogging dilanjutkan di luar rumah / pekarangan. Setelah satu rumah beserta pekarangannya selesai difogging maka fogging dilanjutkan ke rumah yang lain, sampai semua rumah dan pekarangan milik warga difogging. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan fogging dengan swing fog untuk mendapatkan hasil yang optimal adalah sebagai berikut :
 
a.    Konsentrasi larutan dan cara pembuatannya. Untuk malation, konsentrasi larutan adalah 4 – 5 %.
b.    Nozzle yang dipakai harus sesuai dengan bahan pelarut yang digunakan dan debit keluaran yang diinginkan.
c.    Jarak moncong mesin dengan target maksimal 100m, efektif 50 m.
d.    Kecepatan berjalan ketika memfogging, untuk swing fog kurang lebih 500 m2 atau 2 – 3 menit untuk satu rumah dan halamannya.
e.    Waktu fogging disesuaikan dengan kepadatan/aktivitas puncak dari nyamuk, yaitu jam           09.00– 11.00.

Dalam pelaksanaan fogging inipun telah diperhatikan hal-hal di atas sehingga diharapkan hasilnya juga optimal. Berdasarkan hasil survei jentik ternyata masih ditemukan jentik di 5 rumah penduduk. Jentik tersebut berada di kamar mandi, satu kamar mandi ditemukan di luar rumah dengan kondisi kurang bersih dan kurang terawat, sedang 4 kamar mandi yang lain berada di dalam rumah. Bahkan satu kamar mandi terbuat dari keramik, namun demikian kamar mandi ini berhubungan langsung dengan pekarangan yang cukup luas dengan tanaman-tanaman besar yang cukup banyak, sehingga dimungkinkan nyamuk berasal dari pekarangan. Bagi penduduk yang kamar mandinya masih ditemukan jentik, maka pada saat itu juga team yang bertugas langsung memberikan pengarahan dan penyuluhan pada pemilik rumah untuk membersihkan kamar mandinya agar tidak menjadi sarang nyamuk. Pendapat masyarakat bahwa fogging merupakan cara yang paling tepat untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah sebenarnya kurang tepat, karena cara ini sesungguhnya hanya bertujuan untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti dewasa, sehingga jika di beberapa rumah penduduk masih diketemukan jentik nyamuk, maka dimungkinkan penularan demam berdarah masih berlanjut dengan dewasanya jentik yang menjadi nyamuk. Apalagi siklus perubahan jentik menjadi nyamuk hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu. Sehingga jika di daerah tersebut terdapat penderita demam berdarah baru maka dimungkinkan akan cepat menyebar pula. Langkah yang dianggap lebih efektif adalah dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), kegiatan ini sebenarnya cukup murah dan dapat dilakukan oleh masyarakat sendiri secara gotong royong. Kegiatannya dapat berupa kerja bakti untuk membersihkan rumah dan pekarangannya, selokan selokan di samping rumah serta melakukan 3M ( Menguras kamar mandi (termasuk mengganti air untuk minuman burung dan air dalam vas bunga), menutup tampungan / tandon air dan mengubur barang-barang bekas yang mungkin menjadi tempat sarang nyamuk, termasuk pecahan botol dan potongan ban bekas). Jika diperlukan dapat ditaburkan abate dengan dosis 10 gr/ 100 liter air, untuk membunuh jentik-jentik pada bak kamar mandi maupun kolam-kolam ikan di rumah, dalam hal ini masyarakat tidak perlu takut kalau-kalau terjadi keracunan karena abate ini hanya membunuh jentik nyamuk dan aman bagi manusia maupun ikan. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam memutus rantai penularan penyakit demam berdarah adalah dengan pelaksanaan PSN oleh masyarakat, kemudian dilakukan fogging oleh petugas dan kembali dilaksanakan PSN oleh masyarakat. Jika cara ini telah dilakukan oleh seluruh masyarakat secara merata di berbagai wilayah, artinya tidak hanya satu Rt atau Rw saja, tetapi telah meluas di semua wilayah maka pemberantasan demam berdarah akan lebih cepat teratasi. Sebab jika hanya satu daerah saja yang melaksanakan program tersebut namun daerah lainnya tidak, maka dimungkinkan orang yang berasal dari wilayah yang telah bebas namun berkunjung ke daerah yang masih terdapat penderita demam berdarah dan tergigit oleh nyamuk Aedes aegypti akan tertular demam berdarah pula dan dengan cepat penyakit inipun akan tersebar luas kembali.
Berdasarkan hasil evaluasi yang kami lakukan maka setelah dilaksanakan fogging di Dukuh Tuwak Desa Gonilan, Kartasura tidak ditemukan penderita demam berdarah. Hal ini juga didukung dengan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk sebagai salah satu tindak lanjut dari proses pengasapan (Fogging) ini.

3.      Cara Pengobatan Penyakit Demam Berdarah.
Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok / persyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu) penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkinb di perlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet di lakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Terhadap keluhan yang timbul, selanjutnya adalah pemberian obat – obatan misalnya :
a. Parasetamol membantu menurunkan demam
b.Garam elektrolit (oralit) jika di sertai diare
c. Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder, lakukan kompres dingin,   tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat di lakukan dengan alkohol.Pengobatan alternatif yang umum di kenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah di buktikan secara medis, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.

4.      Gejala  dan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah.
Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue Masa tunas / inkubasi selama 3 – 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :
·      Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 – 40 derajat Celsius).
·      Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
·      Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
·      Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
·      Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
·      Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 – 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
·      Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
·      Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
·      Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
·      Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya.
Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
  • Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat. Perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
  • Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air  kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
  •   Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
  •   Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Rumah Sehat




  Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar. Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani seperti membaca, menulis,dan    istirahat.
Kebutuhan rohani misalnya ,perlindungan terhadap penyakit,cuaca, angin dan sebaginnya.

LINGKUNGAN RUMAH.

            Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan rumah apabila menghendakib suatu linkungan yang baik dan sehat adalah :

1.Sampah – sampah di tempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara dibuangdilokasi pembuangan sampah (yang jauh dari lingkungan tempat tinggal), ataudengan pembuatan lubang sampah, dengan menimbun atau dikelolah untuk dibuatpupuk kandang.

2. Genangan air, air tidak boleh tergenang lebih dariseminggu, karena dapat dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk, masalah inidapat diatasi dengan pembuatan parit – parit atau selokan agar air dapatmengalir.

3. Sumber Air (sumur), konstruksinya baik dan memenuhisyarat, perlu diperhatikan saat membuat sumur, jarak minimal dari sumber airkotor (septick tank, sumur resapan, saluran air kotor yg tidak kedap air)adalah 7 meter, agar sumur tidak tercemar.

4. Tanaman disekitar rumah, pepohonan yang rindang akan mengakibatkanlingkungan yang gelap dan lembab, diusahakan agar sinar matahari pagi dapatmenyinari rumah, tanpa terhalang oleh pepohonan

5. Kadang hewan (biasanya untuk rumah di pedesaan),letaknya diusahakan agar tidak terlalu dekat dengan rumah terutama pembungankotoran, dapat dibuatkan tempat – tempat tertentu dan dapat dimanfaatkansebagai pupuk.

 KONSTRUKSI RUMAH

1. Konstruksi Bambu.
            Apabila usuk menggunakan bambu, harus diperhatikan dalampemotongan bambu, diusahakan pemotongannya tepat pada ruas, bila tidak ujungbambu, agar tidak lembab dan menjadi sarang tikus.
2. Lantai rumah.
            Harus selalu kering, maka tinggi lantai harus disesuaikan  dengan kondisi setempat, lantai harus lebih tinggi dari muka tanah.

3. Penempatan langit-langit.
            Dibuat sedemikian rupa, sehingga masih ada ruang antara,adanya ruang tersebut antara atap dan langit-langit, agar orang dapat masuk kedalamnya untuk membersihkan ruang dan perbaikan.

4. Dinding Rumah.
           Apabila dibuat dinding rangkap tidak boleh ada ruangantara, karna akan menjadi sarang tikus, dan bila terbuat dari bata atau sejenisnya diusahakan menggunakan komposisi campuran yg benar dapat dilihatdisini.
5. Sudut Kemiringan atap.
          Kemiringang atap disesuaikan dengan bahan yang akandipakai, agar air hujan dapat mengalir dengan baik.
Atapdari bahan alam = 30 derajat
Atap genteng = 25 derajat
Atap asbes,seng = 15 derajat.

 SYARAT-SYARAT RUMAH SEHAT

1.Lantai
            Saat ini, ada berbagai jenis lantai rumah.Lantai rumah dari semen atau ubin, keramik, atau cukup tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak becek pada musim hujan.Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.

2. Atap
Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Di samping atap genteng adalah cocok untuk daerah tropis juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri. Namun demikianbanyak masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu maka atap daun rumbai atau daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng maupun asbes tidak cocok untukrumah pedesaan, disamping mahal juga menimbulkan suhu panas di dalam rumah.

3. Ventilasi
Ada 2 macamventilasi, yakni :

·  Ventilasialamiah, di mana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu,lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi kita dari gigitan-gigitan nyamuk tersebut. 

·  Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udaraterebut, misalnya kipas angin dan mesin pengisap udara. Tetapi jelas alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan. Perlu diperhatikan disini bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga agar udara tidak mandeg atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya di dalam ruangan rumah harus ada jalan masuk dankeluarnya udara.

4. Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yangcukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari disamping kurang nyaman, jugamerupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibitpenyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan menyebabkansilau dan akhirnya dapat merusakkan mata.

Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni:

·        Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen didalam rumah, misalnya baksil TBC. Oleh karena itu,rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Seyogyanyajalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15-20 % dari luaslantai yang terdapat dalam ruangan rumah.
Perlu diperhatikan di dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela di sini disamping sebagai ventilasi juga sebagai jalan masuk cahaya.Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca.

·        Cahaya buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampuminyak tanah, listrik, api dan sebagainya.

5. Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuansebagai berikut :
a. Suhu udara nyaman berkisarantara l8°C sampai 30°C
b. Kelembaban udaraberkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO2 tidakmelebihi 0,10 ppm/24 jam
d. Pertukaran udara
e. Konsentrasi gas CO tidakmelebihi 100 ppm/8jam
f. Konsentrasi gasformaldehide tidak melebihi 120 mg/m3

6. Kepadatanhunian ruang tidur
Luas ruang tidur minimal 8m2dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.


7. Luas Bangunan Rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebandingdengan jumlah penghuninya akan menyebabkan perjubelan (overcrowded). Hal iniberdampak kurang baik terhadap kesehaan penghuninya, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi O2 juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain.

8.Fasilitas-fasilitas di dalam Rumah Sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagaiberikut:
  • Penyediaan air bersih yang cukup,
  • Pembuangan tinja,
  • Pembuangan air limbah (air bekas),
  • Pembuangan sampah,
  • Fasilitas dapur,
  • Ruang berkumpul keluarga,
  • Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka atau belakang).
Di samping fasilitas-fasilitas tersebut, ada fasilitas lain yang perlu diadakan tersendiri untuk rumah pedesaan adalah kandang ternak. Oleh karena ternak adalah merupakan bagian hidup para petani, maka kadang-kadang ternak tersebut ditaruh di dalam rumah. Hal ini tidak sehat karena ternak kadang-kadang merupakan sumber penyakitpula. Maka sebaiknya, demi kesehatan, ternak harus terpisah dari rumah tinggal atau dibuatkan kandang tersendiri.


 PERSYARATAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL MENURUT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 829/MENKES/SK/VII/1999

1. BahanBangunan
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan    kesehatan,antara lain sebagai berikut :
· Debu
· Asbes
· Timah hitam
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.
2. Komponen danpenataan ruang rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b. Dinding
· Di ruang tidur,ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk    pengaturan sirkulasiudara
· Di kamar mandidan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dantidak rawan kecelakaan
d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus­ dilengkapi dengan penangkal petir
e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruangtamu, ruang keluarga, ruang           makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi danruang bermain anak.
f. Ruang dapurharus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

3. Pencahayaan
Pencahayaan alamatau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian ruanganminimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

4. KualitasUdara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a. Suhu udara nyaman berkisarantara l8°C sampai 30°C
b. Kelembaban udaraberkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO2 tidakmelebihi 0,10 ppm/24 jam
d. Pertukaran udara
e. Konsentrasi gas CO tidakmelebihi 100 ppm/8jam
f. Konsentrasi gasformaldehide tidak melebihi 120 mg/m3

5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasia1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.

6. Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersarang dirumah.

7. Air
a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
b. Kualitas air harus memenuhipersyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.

9. Limbah
a. Limbah cair berasal darirumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan     bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelolaagar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaantanah dan air tanah.

10. Kepadatan hunian ruang tidur
Luas ruang tidur minimal 8m2dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.
Masalah perumahan telah diatur dalamUndang-Undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab IIIpasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur”


 Upaya Agar Rumah Menjadi Sehat

Yang perlu dilakukan agar rumah menjadi sehat :

1. membuka jendela kamar setiap pagi dan siang.
2. Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari.
3. Kamar mandi dijaga kebersihannya setiap hari.
4. Membuang sampah pada tempatnya.
5. Mendapat penerangan yang cukup.
6. Dinding diusahakan terang.
7. Menata rapi barang di rumah.
8. Melakukan penghijauan pada halaman.
9. Menguras bak mandi.
10. Mengubur barang bekas.


Sabtu, 13 Agustus 2011

PENTINGNYA PENGELOLAAN SANITASI DI TEMPAT-TEMPAT UMUM



Minggu, 19 Juni 2011

Ciri-Ciri Nyamuk Demam Berdarah DBD (Aedes Aegypty) Penular Virus Dengue

Ciri fisik nyamuk yang menularkan penyakit DBD dengan nama aedes aegypty adalah sebagai berikut :

1. Berwarna hitam dengan loreng putih (belang-belang berwarna putih) di sekujur tubuh nyamuk.
2. Bisa terbang hingga radius 100 meter dari tempat menetas.
3. Nyamuk betina membutuhkan darah setiap dua hari sekali.
4. Nyamuk betina menghisap darah pada pagi hari dan sore hari.
5. Senang hinggap di tempat gelap dan benda tergantung di dalam rumah.
6. Hidup di lingkungan rumah, bangunan dan gedung.
7. Nyamuk bisa hidup sampai 2-3 bulan dengan rata-rata 2 minggu.


   Tempat yang biasa dijadikan tempat bertelur (berkembang biak) adalah di tempat yang tergenang air bersih dalam waktu lama seperti bak mandi, vas bunga, kaleng bekas, pecahan botol, penampungan air, lubang wc, talang air, dan lain sebagainya. Air kotor seperti got, air keruh, air empang, genangan yang berhubungan langsung dengan tanah, dsb bukan tempat yang cocok bagi nyamuk dengue untuk bertelur.


Nyamuk penyebab DBD bertelur dengan ciri sebagai berikut :
1. Jumlah telur bisa mencapai 100 buah.
2. Warna telur hitam dengan ukuran rata-rata 0,8 mm
3. Menetas setelah 2 hari terendam air bersih
4. Jika tidak ada air maka telur akan tahan menunggu air selama 6 bulan.


Setelah telur menetas, lantas menjadi jentik nyamuk dengan ciri-ciri :
1. Gerakan lincah dan bergerak aktif di dalam air bersih dari bawah ke permukaan untuk mengambil udara     nafas lalu kembali lagi ke bawah.
2. Memiliki ukuran 0,5 s/d 1 cm
3. Jika istirahat jentik terlihat tegak lurus dengan permukaan air.
4. Setelah 6-8 hari akan berubah jadi kepompong nyamuk.


Kepompong nyamuk aides aigypty memiliki ciri seperti di bawah ini :
1. Bergerak lamban di dalam air bersih. Sering berada di permukaan air.
2. Memiliki bentuk tubuh seperti koma.
3. Setelah usia 1-2 hari maka kepompong siap berubah menjadi nyamuk baru dan siap mencelakakan umat manusia yang ada di sekitarnya.


Waspadalah terhadap nyamuk demam berdarah dengue karena jika penyakit DBD tersebut tidak ditanggulangi dengan baik maka bisa menyebabkan kematian pada manusia yang ada di sekitarnya.

Dampak Sampah Terhadap Lingkungan


 
Uraian materi
Pembuangan sampah yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan dampak negative pada lingkungan. Dampak yang ditimbulkan sampah antara lain :
  1. Pencemaran Lingkungan
Sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan darat, udara maupun perairan. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).
Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.
Macam pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun) mislnya air raksa (merkuri), chrom, timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal. Baterai bekas (untuk senter, kamera, sepatu menyala, jam tangan) mengandung merkuri atau cadmium, jangan di buang disembarang tempat karena B3 didalamnya dapat meresap ke sumur penduduk.
  1. Penyebab Penyakit
Tempat-tempat penumpukan sampah merupakan lingkungan yang baik bagi hewan penyebar penyakit penyakit misalnya : lalat, nyamuk, tikus, dan bakteri patogen (penyebab penyakit). Adanya hewan-hewan penyebar penyakit tersebut mudah tersebar dan menajalar ke lingkungan sekitar. Penyakit-penyakit itu misalnya kolera, disentri, tipus, diare, dan malaria.
  1. Penyumbatan Saluran Air dan banjir
Sampah jalanan dan rumah tangga sering bertaburan dan jika turun hujan akan terbawa ke got/sungai, akibatnya sungai tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya banjir dapat menyebarkan penyakit, banyak got di musim hujan menjadi mampet karena penduduk membuang sampah disembarang tempat. Kebiasaan membuang sampaj di sungai dihilangkan.
  1. Dampak Sosial Terhadap masyarakat
1. Kerukunan
Permasalahan sampah dapat berkaitan dengan nilai kerukunan, atau sebaliknya justru dapat menambah kerukunan. Orang yang sering membuang sampah di sekitar tempat tinggalnya dan mencemari ligkungan dapat menimbulkan ketidaksenangan tetangganya. Hal yang demikian ini dapat menimbulkan keretakan hubungan antara tetangga. Kondisi yang demikian perlu di ubah agar terjadi hal yang sebaliknya, yakni dapat semakin meningkatkan kerukunan.
Misalnya pada awalnya tetangga yang merasa dirugikan melaporkan kepada RT atau yang berwenang. Selanjutnya ketua RT pejabat memanggil warganya untuk bermusyawarah dan mengadakan penyuluhan kebersihan. Akhirnya perlu diadakan gotong royong melakukan pembersihan lingkungan agar setia warga merasa bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungannya. 

2. Kesanggupan
Setiap warga hendaknya memiliki kesanggupan untuk menempatkan sampah pada tempatnya, memisahkan sampah yang terurai dan yang tidak teruai, menjaga kebersihan lingkungannya, dan tidak membuang sampah yang tergolong bahan beracun dan berbahaya (B3) ke sembaranga tempat. Pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang sulit dilakukan, juga bukan merupakan pekerjaan yang mustahil untuk dilakukan. Maka yang dipentingkan adalah kesadaran dan kesanggupan.
  1. Dampak Sampah Terhadap Keadaan Sosek Ekonomi
· Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat ; bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buuk karena sampah bertebaran dimana-mana.
· Memberikan dampak negative terhadap kepariwisataan.
· Pengelolaan sampah tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan-pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak mau kerja, rendahnya produktivitas)